Kalau kamu pernah kirim barang lewat jasa ekspedisiโentah itu lewat JNE, J&T, SiCepat, TIKI, atau jasa logistik lainnyaโpasti kamu pernah dengar istilah “koli”. Biasanya tertulis di resi seperti ini: “Jumlah koli: 3” atau “Koli: 1”.
Nah, pertanyaannya: sebenarnya apa sih “koli” itu? Kenapa penting? Apakah “koli” itu berat, volume, atau jumlah paket?
Table of Contents
Toggle1. Pengertian “Koli”
Secara sederhana, koli adalah satuan yang digunakan untuk menghitung jumlah paket fisik dalam satu pengiriman. Jadi bukan berat, bukan volume, tapi jumlah unit barang terpisah yang dikirim.
Contohnya:
- Kamu kirim 3 dus sepatu: itu artinya 3 koli.
- Kamu kirim 1 kardus besar berisi 10 baju: itu tetap 1 koli, meskipun isinya banyak.
- Kamu kirim 1 paket tapi dibungkus dalam 2 kantong terpisah: itu bisa dianggap 2 koli, tergantung sistem ekspedisi.
Dalam istilah logistik, “koli” berasal dari bahasa Belanda collo (bentuk tunggal dari colli), yang berarti “benda kemasan” atau “unit kiriman”. Karena sejarah industri logistik Indonesia banyak dipengaruhi oleh Belanda, istilah ini masih umum digunakan sampai sekarang.
Baca juga: Truk CDD vs Truk CDE: Mana yang Lebih Cocok untuk Bisnis Anda
2. Apa Bedanya Koli dengan Berat?
Pertanyaan umum lainnya: kok bisa 1 koli tapi beratnya beda-beda?
Jawabannya: karena koli hanya menunjukkan jumlah fisik paket, bukan ukurannya. Satu koli bisa ringan banget, satu lagi bisa berat luar biasa.
Contoh:
- Kamu kirim 1 koper berisi pakaian = 1 koli, berat 20 kg.
- Temanmu kirim 1 kotak berisi brosur = 1 koli, berat 2 kg.
Jumlah kolinya sama-sama satu, tapi beratnya jauh berbeda.
Itulah kenapa dalam resi atau sistem logistik, biasanya ada dua informasi:
- Jumlah koli
- Berat total (dalam kg)
Jadi pihak ekspedisi akan menghitung ongkos kirim berdasarkan berat aktual atau dimensi (volumetrik), tapi tetap mencatat jumlah koli untuk keperluan pelacakan dan pencocokan barang.
3. Fungsi dan Pentingnya Satuan Koli
Kamu mungkin bertanya: kenapa gak pakai berat atau dimensi aja? Kenapa harus ada “koli”?
Nah, berikut ini beberapa fungsi penting dari satuan koli:
a. Pelacakan Barang
Dengan mengetahui jumlah koli, pihak logistik bisa mencocokkan berapa jumlah fisik yang diterima, diproses, dan dikirim.
Misalnya:
- Di gudang A terdata masuk 5 koli.
- Di gudang B diterima cuma 4 koli.
Berarti ada kemungkinan 1 koli hilang, tercecer, atau salah kirim. Tanpa informasi ini, akan sulit mengidentifikasi kesalahan.
Baca juga: 5 Satuan Berat Yang Sering Digunakan Dalam Pengiriman Barang
b. Penerimaan oleh Penerima Barang
Saat kamu menerima paket, informasi koli membantu memastikan semua unit benar-benar sampai. Kalau tertulis “3 koli”, pastikan kamu terima 3 paket fisik. Kalau baru 2, ya jangan buru-buru tanda tangan!
c. Manajemen Gudang
Satuan koli memudahkan proses sortir, penyimpanan, dan pengiriman ulang di gudang. Daripada menghitung tiap item satu per satu, cukup hitung jumlah koli dan kode paket.
d. Keamanan dan Dokumentasi
Setiap koli biasanya diberi label, barcode, atau kode unik. Ini penting banget buat tracking dan klaim asuransi kalau barang hilang atau rusak.
4. Jenis-Jenis Koli Berdasarkan Bentuk dan Kemasan
Koli itu bukan cuma kardus, ya! Dalam dunia logistik, koli bisa berupa berbagai jenis kemasan:
Jenis Koli | Contoh |
Kardus / dus | Paket belanja online |
Karung | Kiriman pakaian grosiran |
Peti kayu | Alat berat atau mesin |
Plastik / bubble wrap | Kiriman buku atau elektronik |
Drum / tong | Cairan kimia atau bahan baku industri |
Koper | Barang pribadi dalam pengiriman antarkota/negara |
Selama kemasan itu terpisah secara fisik dan dianggap sebagai unit mandiri, maka itu dihitung sebagai satu koli.
5. Koli vs Paket vs Item: Beda Tapi Sering Campur Aduk
- Koli = jumlah unit fisik dalam satu pengiriman.
- Paket = sering digunakan sebagai istilah umum, bisa merujuk ke koli atau isi di dalamnya.
- Item = jumlah barang yang terkandung di dalam koli.
Contoh:
- Kamu kirim 2 koli.
- Koli pertama berisi 5 item (misalnya sepatu).
- Koli kedua berisi 10 item (baju).
Berarti total kamu kirim 2 koli, 15 item.
Nah, penting banget untuk membedakan ini terutama saat bikin invoice, packing list, atau mengurus bea cukai.
6. Bagaimana Koli Dihitung dalam Sistem Logistik?
Di sistem ekspedisi modern, perhitungan koli dilakukan secara otomatis melalui:
- Scan barcode setiap unit
- Entry manual oleh petugas saat penimbangan
- Labelisasi yang jelas per koli
Biasanya, setiap koli diberi label yang memuat:
- Nama pengirim dan penerima
- Nomor resi / airway bill
- Jumlah total koli (misalnya: 1 dari 3, 2 dari 3, dst)
- Berat per koli
Ini semua penting untuk memastikan tidak ada yang tertinggal atau tertukar.
7. Kapan Harus Memisah Koli?
Kadang kamu mungkin bertanya, “Kenapa gak dijadiin satu aja sih biar ongkos kirimnya murah?”
Jawabannya tergantung pada:
- Ukuran barang: Kalau barang besar-besar, gak bisa dipaksa satu kemasan.
- Berat maksimal per koli: Ekspedisi punya batasan berat (misal 25 kg/koli untuk pengiriman reguler).
- Risiko kerusakan: Barang pecah belah atau elektronik biasanya dikemas terpisah demi keamanan.
- Jenis layanan: Beberapa layanan logistik mensyaratkan jumlah koli tertentu, misalnya ekspor.
Jadi meskipun kamu mau hemat, kadang pemisahan koli justru lebih aman dan efisien.
8. Kesalahan Umum soal Koli
Berikut ini beberapa kesalahan yang sering terjadi:
a. Mengira 1 koli = 1 kg
Salah besar. 1 koli bisa 50 gram atau 50 kg.
b. Gak ngecek jumlah koli saat terima barang
Selalu cocokkan jumlah fisik dengan resi! Kalau tertulis “2 koli” tapi kamu cuma terima 1, jangan langsung tanda tangan.
c. Mengisi formulir pengiriman tanpa mencantumkan jumlah koli
Ini bikin repot di sistem. Pastikan kamu isi data dengan benar.
d. Mengemas beberapa barang kecil tanpa label per koli
Kalau kamu kirim 5 kardus tapi cuma satu yang ditempeli label, sisanya bisa hilang atau gak terdeteksi.
Baca juga: Jenis dan Rute Nasional Kapal Roro 2025
9. Kesimpulan: Gak Ribet, Tapi Harus Tahu
Jadi, intinya:
- “Koli” adalah satuan jumlah fisik barang kiriman, bukan berat atau volume.
- 1 koli = 1 unit kemasan (dus, karung, koper, dll).
- Jumlah koli penting untuk pelacakan, penerimaan, keamanan, dan manajemen logistik.
- Kamu harus selalu mencantumkan jumlah koli dengan jelas, baik saat kirim maupun terima barang.
Dengan memahami arti dan pentingnya koli, kamu gak cuma jadi pengirim yang cerdas, tapi juga penerima yang teliti. Di dunia logistik, hal kecil seperti ini bisa bikin perbedaan besar antara kiriman lancar dan kiriman bermasalah.
Tips Packing Koli
Biar kiriman kamu aman dan gak bikin ekspedisi stres, coba ikuti tips berikut:
- Gunakan kardus/koper yang kokoh
- Tempelkan label dengan jelas di setiap koli
- Tuliskan “1 dari 3”, “2 dari 3”, dst.
- Bungkus barang dengan bubble wrap jika perlu
- Hindari menumpuk barang berat di atas barang rapuh