Truk FTL atau LTL? Jangan Salah Pilih!

Dalam dunia logistik dan pengiriman barang, kamu pasti sering mendengar istilah Truk FTL (Full Truckload) dan LTL (Less Than Truckload). Dua jenis pengiriman ini sering jadi pilihan utama untuk distribusi barang, terutama di sektor bisnis yang melibatkan banyak pengiriman antarkota bahkan antarprovinsi.

Tapi sebenarnya, apa sih beda FTL dan LTL? Kapan kita harus pilih FTL, dan kapan sebaiknya pakai LTL?

Apa Itu FTL dan LTL?

FTL (Full Truckload)

FTL atau Full Truckload adalah metode pengiriman di mana satu truk digunakan secara penuh oleh satu pengirim. Artinya, seluruh kapasitas truk hanya digunakan untuk mengangkut barang dari satu pengirim ke satu tujuan (bisa juga ke beberapa tujuan, tapi tetap dari pengirim yang sama).

Biasanya, FTL digunakan ketika:

  • Volume barang sangat besar (misalnya mencapai 10 ton atau lebih). 
  • Barang memerlukan pengiriman cepat langsung tanpa transit. 
  • Produk sensitif yang tidak boleh tercampur dengan barang lain (seperti makanan beku, bahan kimia, atau barang berbahaya). 

Truk FTL vs LTL

LTL (Less Than Truckload)

Sebaliknya, LTL atau Less Than Truckload adalah metode pengiriman di mana satu truk digunakan oleh beberapa pengirim sekaligus. Barang dari beberapa pengirim akan digabungkan dalam satu truk untuk diantarkan ke berbagai tujuan.

Baca juga: Perbedaan Mobil Box dan Mobil Pickup, Pilih Mana?

LTL cocok digunakan jika:

  • Jumlah barang tidak cukup untuk memenuhi satu truk. 
  • Kamu ingin pengiriman hemat biaya. 
  • Tidak masalah jika pengiriman butuh waktu lebih lama karena adanya proses bongkar-muat di beberapa titik. 

Perbandingan Lengkap FTL vs LTL

Agar lebih mudah, berikut ini tabel perbandingan antara FTL dan LTL berdasarkan berbagai aspek:

Aspek FTL (Full Truckload) LTL (Less Than Truckload)
Kapasitas Digunakan seluruhnya oleh satu pengirim Digunakan bersama dengan pengirim lain
Biaya Lebih mahal, tapi efisien untuk volume besar Lebih murah untuk volume kecil-menengah
Kecepatan Lebih cepat, tanpa transit Lebih lambat, karena ada proses sorting
Risiko kerusakan Lebih kecil karena tidak banyak bongkar muat Lebih tinggi karena sering pindah tangan
Fleksibilitas Terbatas, harus punya banyak barang Sangat fleksibel, cocok untuk pengiriman rutin
Pelacakan Lebih sederhana, 1 pengirim – 1 tujuan Lebih kompleks karena banyak titik tujuan

Kapan Harus Memilih FTL?

FTL cocok banget buat kamu yang:

  1. Punya barang banyak – Misalnya, kamu punya pabrik yang harus mengirimkan hasil produksi ke gudang utama atau distributor besar. 
  2. Butuh kecepatan – Pengiriman FTL biasanya lebih cepat karena tidak ada transit atau pemindahan barang di tengah jalan. 
  3. Mengirim barang sensitif – Seperti produk segar, farmasi, atau alat elektronik yang mudah rusak. 
  4. Butuh keamanan lebih tinggi – Karena hanya barang kamu saja yang ada di dalam truk, potensi rusak atau hilang bisa ditekan. 

Contoh: Sebuah perusahaan makanan beku mengirimkan 12 palet produk ke luar kota. Karena barang perlu tetap dalam suhu dingin dan harus tiba dalam 1 hari, maka FTL adalah pilihan terbaik.

Kapan Harus Memilih LTL?

LTL ideal jika kamu:

  1. Punya barang dalam jumlah kecil atau sedang – Misalnya cuma 1–5 palet barang atau paket yang tidak memenuhi kapasitas truk. 
  2. Punya anggaran terbatas – LTL memungkinkan kamu berbagi biaya pengiriman dengan pengirim lain. 
  3. Pengiriman rutin tapi kecil – Cocok untuk e-commerce, reseller, atau UMKM yang mengirim produk ke beberapa pelanggan. 
  4. Tidak buru-buru – Karena proses LTL biasanya butuh waktu tambahan, lebih cocok untuk pengiriman non-urgent. 

Contoh: Sebuah toko online mengirimkan 2 palet baju ke beberapa outlet di luar kota. Karena tidak perlu cepat dan barang tidak sensitif, LTL bisa hemat biaya.

Baca juga: Polemik Aturan ODOL Terbaru 2025

Pro dan Kontra FTL vs LTL

Keuntungan FTL:

  • Waktu pengiriman lebih cepat dan lebih bisa diprediksi. 
  • Barang tidak tercampur dengan pengiriman lain. 
  • Lebih aman dan kecil risiko kerusakan. 

Kekurangan FTL:

  • Mahal jika barang yang dikirim tidak banyak. 
  • Tidak fleksibel untuk usaha kecil. 

Keuntungan LTL:

  • Biaya lebih murah untuk volume kecil. 
  • Ideal untuk bisnis kecil atau pengiriman ritel. 
  • Tidak perlu sewa satu truk penuh. 

Kekurangan LTL:

  • Waktu pengiriman lebih lama. 
  • Risiko kerusakan atau salah kirim lebih tinggi karena banyak proses bongkar muat. 
  • Jadwal bisa berubah karena bergantung pada rute pengiriman bersama. 

Tips Memilih Antara Truk FTL dan LTL

Kalau kamu masih bingung harus pilih Truk FTL atau LTL, coba pertimbangkan hal-hal ini:

  1. Volume dan Berat Barang
    Kalau barangmu lebih dari setengah kapasitas truk (sekitar 10.000 kg atau 6 palet ke atas), pertimbangkan Truk FTL. 
  2. Waktu Pengiriman
    Kalau pengiriman harus cepat dan tepat waktu, Truk FTL adalah pilihan aman. 
  3. Jenis Barang
    Barang sensitif, mahal, atau mudah rusak sebaiknya dikirim lewat Truk FTL. Kalau barang umum seperti pakaian, buku, atau alat kantor, LTL sudah cukup. 
  4. Budget
    Pastikan pengiriman sesuai dengan budget perusahaan. LTL memang murah, tapi perhatikan juga potensi delay dan risiko barang rusak. 
  5. Frekuensi Pengiriman
    Kalau kamu kirim barang rutin tapi dalam jumlah kecil, LTL bisa lebih efisien. Tapi kalau kiriman besar dan jarang, Truk FTL bisa jadi lebih efektif. 

Truk FTL dan LTL

Truk FTL dan LTL sama-sama penting dalam dunia logistik. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung kebutuhan kamu. Yang paling penting adalah memahami karakter barang, budget, dan urgensi pengiriman.

Baca juga: 6 Cara Cek Resi JNE Terbaru dan Paling Mudah

Kalau kamu punya banyak barang dan perlu pengiriman cepat serta aman, Truk FTL adalah pilihan terbaik. Tapi kalau kamu pengusaha kecil atau pengirimanmu tidak terlalu besar dan tidak terlalu mendesak, LTL bisa jadi solusi hemat dan fleksibel.

Intinya, nggak ada yang lebih baik secara mutlak antara Truk  FTL dan LTL — yang ada adalah mana yang paling cocok dengan kebutuhan pengirimanmu.

Rating

Sleman

Gunung Kidul

Bantul

Jogja

Bangkalan

Pamekasan

Banyuwangi

Bondowoso

Situbondo

Jember

Atambua

Kefamenanu

Kupang

Soe

Lembata

Adonara

Larantuka

Maumere

Ende

Nagekeo

Bolaang Mongondow

Tahunan

Tondano

Tomohon

Kota Mubago

Bitung

Gorontalo

Kolaka

Konawe Selatan

Tojo Una-una

Weda

Bacan

Weda

Tidore

Tobelo

Jailolo

Ternate

Tual

Tiakur

Tanimbar

Aimas

Papua

Raja Ampat

Sorong

Bintuni

Manokwari

Kaimana

Fakfak

Serui

Sentani